
Cara Menghemat Uang Saku Anak SD – Sebagai orang tua, kita harus bisa mengajarkan tentang pentingnya dasar-dasar perencanaan keuangan kepada anak, hal ini bisa dimulai dengan cara mengajarkan budaya menabung dan mengelola uang jajan sejak dini.
Biasanya anak-anak mulai mengenal uang jajan ketika berada di bangku sekolah dasar, pada masa ini peranan orang tua sangat penting dalam meletakkan dasar pengelolaan uang pada anak yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan finansial anak ketika sudah besar nanti.
Jika diperhatikan, kebanyakan uang saku anak SD itu digunakan untuk jajan atau membeli makanan di kantin sekolah, baik itu makanan ringan maupun makanan berat. Namun seiring berkembangnya zaman dan kepedulian terhadap kesehatan anak semakin meningkat, sekarang sudah ada beberapa sekolah yang menyediakan jasa catering untuk makan siang anak-anak sehingga anak-anak tidak perlu lagi untuk jajan ke kantin dan bisa langsung makan di kelas pada jam istirahat.
Selain untuk jajan terdapat kebutuhan yang lain seperti untuk membeli buku, berdasarkan kebiasaan yang kita lihat, beberapa anak ada yang memiliki kebiasaan-kebiasaan bagus diantaranya:
- Menyisakan uang sakunya untuk ditabung
Alokasi uang jajan untuk ditabung memang sangat baik ditanamkan sejak dini, karena dengan begitu anak menjadi lebih tau tentang pentingnya uang dalam kehidupan, dan dengan mengetahui hal tersebut kelak anak tidak akan boros dan bisa mempunyai banyak uang yang bisa dibelikan untuk kebutuhan dan keperluan yang memang sudah lama ia idam-idamkan, karena kebiasaan anak akan semakin rajin menabung apabila anak menginginkan sesuatu.
- Pengeluaran untuk buku
Ini merupakan kebiasaan yang bagus dan memang harus ditingkatkan, terutama pada anak lain, karena kebiasaan anak-anak akan meniru teman seusia nya. Buku biasanya diberikan oleh sekolah, sedangkan alat tulis biasanya dibeli sendiri.
Hal yang harus dilakukan orang tua untuk menghemat uang saku anak:
- Ajari anak untuk selalu bersyukur
Sebagaimana yang kita tahu bahwa keadaan ekonomi setiap orang itu berbeda-beda, karena itu sebagai orang tua kita harus bisa mengajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur untuk setiap hal yang sudah didapatkan, termasuk uang saku, karena tidak semua anak yang bisa mendapatkan uang saku karena keadaan ekonomi keluarganya.
- Latih anak untuk menabung
Langkah yang bisa dilakukan untuk melatih anak agar rajin menabung adalah dengan menyuruhnya menyisakan sebagian uang saku yang kita berikan kepadanya, dan mengarahkannya untuk menabungkan sisa uang saku tersebut, misalnya di celengan.
- Ketika memberikan uang saku, pertimbangkan usia anak.
Jika punya lebih dari satu anak, sebagai orang tua harus bisa berlaku adil, termasuk ketika memberikan uang saku, kita harus mempertimbangkan usia anak, karena pada hakikatnya anak yang usia nya lebih besar akan memiliki kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang usianya lebih kecil. Biasanya kita akan memberikan uang saku yang berbeda antara anak SD yang masih kelas 1 dengan anak SD yang sudah kelas 6.
- Pertimbangkan jarak rumah dengan sekolah.
Jika jarak antara rumah anda dengan sekolah semakin jauh berarti anak anda perlu naik angkutan umum, sehingga ketika memberikan uang sakunya anda juga harus memperhitungkan uang transportasi anak anda, namun ketika jarak rumah anda dekat dengan sekolah berarti anda hanya perlu memberikan anak anda uang saku untuk jajan dan keperluan buku saja, dan tidak termasuk transportasi, karena jika jarak rumah dekat anak bisa berjalan kaki untuk pergi ke sekolah, hal ini juga untuk melatih anak agar mandiri.
- Cek aktivitas yang diikuti anak
Anak yang ikut kegiatan ekstra kurikuler kebutuhannya akan lebih banyak dibandingkan dengan anak yang tidak ikut kegiatan apa-apa.
- Berapa jumlah yang perlu diberikan
Tanyakan kepada anak berapa jumlah uang saku yang perlu kita berikan, jangan pernah memberikan lebih dari jumlah yang dia minta, hal ini juga untuk melatih anak agar tidak manja.
- Memberikan uang saku sesuai dengan rata-rata uang saku teman sebaya nya.
Tujuan hal ini adalah agar anak bisa beraktivitas sesuai dengan kebiasaan teman sebaya nya.