
Aturan Minum Obat Cacing Untuk Anak – Sebagai orang tua Anda mungkin pernah merasa khawatir karena si kecil tiba-tiba lemah, lesu, seperti orang kurang gizi atau yang lainnya, nah ibu harus waspada, mungkin saja hal ini merupakan gejala dari cacingan.
Penyakit cacingan tidak disebabkan oleh satu jenis cacing saja, namun oleh berbagai jenis cacing, cacing yang biasanya menginfeksi manusia terutama anak-anak adalah cacing gelang.
Ketika anak terserang virus cacingan, cacing akan menyerap nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh manusia atau anak-anak, sehingga anak menjadi kekurangan nutrisi, dan hal inilah yang menyebabkan anak menjadi mudah lesu, tidak bersemangat dan yang paling fatal, cacingan juga bisa menyebabkan anemia, karena cacing mengambil nutrisi dari makanan yang masuk ke darah, akibatnya manusia akan kehilangan darah dan lama kelamaan akan menyebabkan anemia.
Untuk mencegah agar anak tidak terinfeksi virus cacingan, salah satu cara yang perlu dilakukan orang tua adalah harus memberikan anak obat cacingan. Tetapi kapan sebaiknya obat cacing diberikan kepada balita?
Obat cacing wajib ibu berikan kepada anak-anak setiap satu atau dua kali dalam setahun. Hal
Mengambil dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian obat cacing umumnya dimulai sejak si kecil berumur 2 tahun. Karena pada usia itu si kecil sudah mengenal aktivitas fisik di lingkungan terbuka sesuka hatinya dan itu artinya besar kemungkinan si kecil akan melakukan aktivitas di tanah yang terdapat akar utama terhadap penularan penyakit cacingan.
Untuk balita normal, pemberian obat cacing dapat diulang sebanyak 6 bulan sekali, sedangkan untuk balita yang tinggal di daerah yang tidak banyak tanah, pemberian obat cacing harus dilakukan sesuai dengan pemeriksaan dan indikasi dari dokter, dengan cara pemeriksaan tinja apakah ditemukan telur cacing atau cacing.
Sebagai orang tua Anda harus paham, bahwa virus cacingan tidak hanya ditularkan melalui tanah saja, namun bisa juga melalui makanan, minuman atau hal-hal lain yang telah dicemari telur cacing.
Anak yang terinfeksi virus cacingan akan berpengaruh pada sistem penyerapan, pencernaan, dan sistem pengolahan makanan, hingga akhirnya ia akan kehilangan nutrisi dengan jumlah yang relatif banyak. Selain itu anak yang terjangkit infeksi cacing juga bisa mengalami diare, gangguan sistem imun pada tubuh dan anemia.
Untuk menanggulangi bahaya cacingan ini, kita dapat melakukan beberapa cara, diantaranya adalah dengan mengkonsumsi obat cacingan, berikut adalah jenis obat cacing yang ada di Indonesia dan cara mengkonsumsi nya:
- Piperazine
Obat ini cocok untuk mengobati infeksi jenis cacing tambang dan cacing kremi. Cara kerjanya dengan cara membunuh cacing sehingga dapat terbuang keluar bersama feses.
- Pirantel Pamoat
Cocok digunakan untuk mengatasi jenis infeksi semua cacing yang menyebabkan penyakit cacingan kecuali cacing cambuk. Cara kerjanya sama dengan Piperazine, namun Pirantel Pamoat ini kelebihannya, boleh dikonsumsi saat perut kosong atau setelah makan. Dalam upaya pengobatan cacingan si kecil tidak boleh mengkonsumsi 2 atau lebih obat cacingan dalam waktu yang bersamaan.
- Levamisole
Obat ini cocok untuk menyembuhkan cacing gelang yang menginfeksi anak Anda, namun tidak cocok untuk memulihkan cacing tambang dan cacing cambuk. Sama halnya Piperazine dan Parental Pamoat, obat ini juga juga dapat bereaksi dengan cara membunuh cacing yang ada di dalam usus, sehingga dapat terbawa keluar bersama feses.
Sebaiknya hindari mengkonsumsi alkohol ketika mengkonsumsi obat ini. Jika memiliki gangguan pada ginjal atau pendarahan, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.
- Mebendazole
Obat ini cocok untuk membasmi cacing gelang, cacing tambang,cacing cambuk dan cacing kremi, beserta telur-telurnya. sistem kerja obat ini dengan cara menghambat penyerapan makanan dan nutrisi maka cacing akan mengalami kelaparan dan akhirnya mati.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau sebelum makan, namun sebaiknya dikonsumsi bersama makanan, terutama makanan yang berlemak tinggi, seperti susu, atau boleh juga dikonsumsi dengan cara dicairkan atau dihancurkan dan diadukkan ke makanan.
- Albendazole
Efektif terhadap cacing pita yang terdapat dalam tubuh babi, cacing gelang, tambang, cambuk, kremi dan juga telur-telurnya, serta cacing yang sejenis lainnya. Cara kerja Albendazole sama seperti Mebendazole.
Agar penyerapan obat ini lebih baik, sebaiknya konsumsi dengan makanan yang berlemak tinggi. Untuk mencegah penyakit cacingan, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan mengkonsumsi obat ini sebanyak satu atau dua tahun sekali, dengan takaran 400 mg untuk Albendazole dan 500 mg untuk Mebendazole.
- Praziquantel
Praziquantel cocok untuk cacing skistosoma dan cacing hati (Fasciola hepatica). Obat ini bereaksi dengan cara memutuskan isapan cacing dan melumpuhkan nya. Praziquantel ini rasanya pahit, harus dikonsumsi secara utuh dan disertai dengan makanan. Jika anak tidak mau menelan obat karena pahit, ibu bisa mencairkan dan mengaduknya ke makanan atau minuman. Namun obat ini harus segera dikonsumsi paling lambat dalam satu jam.
Selain dengan meminum obat cacing, upaya pencegahan cacingan juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, menggunakan sumber air yang bersih, mengurangi sampah plastik, rutin mencuci tangan setelah melakukan BAB, dan kebiasaan-kebiasaan hidup bersih lainnya.(Nailil)