
Dampak Anak Sering Dimarahi – Sebagai orang tua tentu punya metode tersendiri dalam mendidik anak, ada yang memilih untuk mendidik anak dengan kelembutan dan penuh kasih sayang, dan ada yang mendidik anak dengan metode yang keras, dan tak jarang orang tua memilih untuk memarahi anaknya. Sebenarnya marah merupakan hal yang manusiawi karena itu merupakan salah satu cara seseorang untuk meluapkan emosinya, namun akan menjadi tidak manusiawi ketika marahnya dibarengi dengan pukulan, tendangan atau perlakuan kasar lainnya.
Beberapa dampak negatif yang timbul terhadap keadaan mental dan fisik anak akibat sering dimarahi, diantaranya;
- Kepercayaan diri anak menurun
Anak akan cenderung menjadi seseorang yang tidak percaya diri akibat sering dibentak dan dimarahi, dan hal ini juga akan menyebabkan anak menjadi pasif dan tidak mau berinisiatif melakukan sesuatu hal yang baru, karena dia beranggapan apapun yang dia lakukan akan selalu salah di mata orang tuanya.
- Anak menjadi egois dan besar kepala
Jika sering dimarahi anak akan berusaha mencari perlindungan untuk dirinya sendiri, dan hal ini menyebabkan anak akan tumbuh menjadi seseorang yang mementingkan dirinya sendiri atau egois, sehingga sulit untuk menerima saran dari orang lain.
- Anak cenderung menjadi pemarah dan suka menentang
Jika sang buah hati sering dimarahi jangan heran ketika dia akan menjadi seorang yang pemarah dan suka menentang.
Karena ketika anak sering dimarahi, muncul keberanian dalam diri anak untuk bicara kasar atau menentang orang tuanya karena muncul pemikiran di benak anak bahwa setiap perkataan yang diucapkan oleh orang tuanya selalu salah dan harus ditentang.
- Berkepribadian tertutup(Introvert)
Anak yang biasa menjadi sasaran kemarahan orang tuanya akan menjadi anak yang tertutup atau introvert, karena ia berpikir banyak hal ajaib di kepalanya, namun enggan untuk menceritakan kepada orang tuanya karena takut disalahkan.
Maka jangan heran ketika anda menemukan anak yang tidak terbuka dan anti sosial, itu mungkin karena dia sering menjadi sasaran kemarahan orang tuanya.
Sebagai orang tua, dari pada menuntut anak untuk menjadi anak yang terbuka, lebih baik cobalah ajak dan libatkan anak untuk melakukan hal-hal yang positif.
- Mengalami depresi
Ketika anak selalu merasa disalahkan oleh orang tuanya, ia cenderung akan menyimpan kesedihannya sendiri, cenderung merasa cemas, panik, stress dan depresi.
Dan anak akan merasa orang tua yang seharusnya menjadi sosok pelindung, dapat menjadi tempat curahan hati, sahabat sekaligus pembimbing baginya baik dalam keadaan senang maupun sedih. Namun ketika yang didapatkan nya tidak sesuai dengan harapannya, anak akan merasa tidak dicintai oleh orang tuanya. Apabila hal tersebut terus dibiarkan berkelanjutan tanpa adanya kepekaan dari orang tua untuk introspeksi diri membenahi kebiasaan buruknya, maka fatal yang dapat ditimbulkan bagi anak adalah anak akan mengalami depresi dan kondisi ter-buruknya anak akan menyakiti dirinya sendiri.
- Menurunnya prestasi belajar anak
Ketika prestasi anak menurun, jangan langsung menghakimi anak dan mengatakannya malas belajar, coba kembalikan padanya, apakah dia merasa keberatan dengan berbagai tuntutan prestasi yang dibebankan kepadanya, belum lagi ketika ia harus dibanding-bandingkan dengan teman nya yang dianggap lebih pintar darinya.
Ketidakpercayaan diri, suasana hati dan selalu murung serta stress yang dirasakannya membuatnya sulit untuk berkonsentrasi, sehingga prestasi anak di sekolah menjadi menurun.
- Kepercayaan kepada orang tua berkurang
Terlalu sering dimarahi akan membuat anak malas untuk mendengar hal-hal yang diucapkan orang tuanya sekalipun itu adalah untuk kebaikan.
Hal tersebut terjadi karena kepercayaan terhadap orang tuanya berkurang, anak menjadi tidak nyaman saat diajak bicara oleh orang tuanya sendiri, sehingga dampaknya anak akan mencari kenyamanan di luar rumah dengan mencari pelampiasan, jika itu dilampiaskan pada hal-hal yang baik mungkin orang tua tidak perlu khawatir, namun tidak jarang anak-anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya di rumah akan mencari pelampiasan ke hal-hal yang buruk bahkan untuk menenangkan dirinya ada yang sampai mengkonsumsi narkoba, nah jangan sampai hal ini terjadi juga pada anak Anda.(Nailil)