
Cara menghadapi anak cerewet –Kita sebagai ayah dan bunda seharus mampu untuk mengendalikan sang anak baik itu dalam hal apapun termaksud dalam mengendalikannya dalam berbicara sekalipun, namun bunda pasti merasa khawatir jika anak bunda terlalu banyak cerewet saat di waktu-waktu tertentu.
Untuk itu berikut adalah langkah yang dapat di ambil dalam menghadapi anak yang terlalu cerewet:
- Hindari Perkataan yang Menyinggung
Anda dapat memberitahukan kepada si kecil tentang banyak hal yaitu seperti jika hal yang bersifat pribadi, bunda bisa memberikannya penjelasan tentang hal bersifat pribadi seperti bagaimana dan apa risikonya jika memberitahukan kepada orang lain, lalu bunda juga harus berikan penjelasan tentang hal yang tidak sopan untuk di ungkapkan baik itu kepada sesama maupun kepada orang tua atau kepada yang umurnya di bawah dia. Karena hal itu pasti berdampak akan mengejek dan menghina lawan bicaranya.
- Beri Sinyal Rahasia
Berikanlah sebuah kode yang dapat kita gunakan saat ketika anak mulai mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa yang tidak baik seperti memberi kode dengan menggelengkan kepala. - Lihat Sisi Positif
Bunda harus merasa senang serta bahagia saat anaknya sudah dapat berbicara dan mengemukakan pendapatnya meskipun dengan keadaan yang begitu cerewet.
Banyak orang tua yang menginginkan anaknya untuk dapat aktif dalam berbicara karena banyak sang mama yang menginginkan untuk mendengarkan ocehan dari sang buah hati yang iya besarkan dari kecil.
- Luangkan waktu untuk mengobrol dengan anak
Pertama-tama perlu kamu introspeksi adalah, apakah kamu sudah memberi waktu yang cukup untuk mengobrol dengan anak? Kalau tidak, mungkin anak jadi cerewet karena banyaknya hal yang ingin dia ceritakan pada ibunya. Jadi, pastikan kamu memberi waktu bersama anak untuk mengobrol setiap harinya, ya. Setidaknya 15 sampai 30 menit setiap melaksanakan makan malam, atau sebelum tidur.
- Lakukan kontak mata dan fokus pada anak
Ketika kamu memutuskan untuk meladeni obrolan dengannya, maka lakukanlah sambil menjaga kontak mata dan fokus padanya. Karena, dia akan merasa kalau kamu memerhatikan dan tidak mengabaikannya.
- Jangan sibuk dengan ponsel, beri respon yang bagus tentang hal yang disampaikan anak
Kalau kamu memang berniat untuk meladeni obrolan si kecil, pastikan kamu memberi perhatian seratus persen padanya. Jangan meladeni nya sambil bermain ponsel atau mengerjakan suatu hal bersifat tak penting lainnya. Anak-anak cenderung untuk lebih cerewet ketika ia tahu orang tuanya tidak memperhatikannya sepenuhnya. Bahkan dia akan semakin susah berhenti bicara ketika melihat kamu hanya sibuk dengan smartphone, tujuannya tentu saja untuk menarik perhatianmu.
- Bicaralah dengan bahasa yang simpel
Ketika kamu meladeni anak bicara, bicaralah dalam bahasa yang paling sederhana, yang mudah dimengerti anak. Jangan bicara berbelit-belit, karena hal ini hanya bisa membuat si anak terus bertanya padamu. Jangan menerangkannya secara mengambang, karena malah akan memancing anak untuk berbicara lebih banyak.
- Jujur kalau kamu sedang tak bisa menanggapinya bicara
Janganlah bunda pura-pura seolah mendengarkannya, atau bahkan memarahinya ketika ia terus berbicara di waktu yang tak tepat. Jujur saja bilang pada anak kalau kamu sedang sibuk. Kalimat, “Ibu lagi berbincang tentang hal penting sama ayah. Sebentar, ya,” lebih efektif dibanding mengatakan, “Diam dulu, Ibu lagi sibuk!”
- Ajarkan anak tentang waktu-waktu terlarang untuk berbicara
Percuma meminta anak diam ketika ia sedang asyik bicara. Lebih baik, ajarkan padanya bahwa ada tempat atau waktu-waktu tertentu ketika iya tak boleh bicara berlebihan.
- Berikan perekam suara, dan minta anak untuk merekam suaranya sendiri
Fungsi perekam suara adalah untuk menyalurkan hobi anak bicara. Ajari anak agar dapat rekam suaranya serta mendengarkannya kembali. Perekam suara juga berguna untuk merekam cerita anak ketika kamu sedang tak bisa meladeni nya bicara.
Ibu harus banyak lebih sabar lagi untuk membimbing dan memperhatikan anak ibu dalam segala hal.(Elfiza)