
MOM SHARING – Sunat adalah proses pembuangan bagian yang akan menimbulkan penyakit pada penis. Jika tidak dilakukan sunat ini kemungkinan juga akan menimbulkan bahaya atau risiko yang serius bagi kesehatan penis seseorang.
Proses sunat yang menimbulkan luka kecil di ujung penis tentu membutuhkan perawatan intensif agar tidak menimbulkan infeksi. Luka sunat ini termasuk kecil, bahkan jika dibiarkan akan sembuh secara perlahan sendirinya.
Sebab usia anak yang mengalami sunat atau khitan ini pada umumnya masih berusia kecil dan sangat aktif dalam bergerak, maka tentu ini memerlukan perawatan khusus agar bisa sembuh dengan cepat.
Pasca Khitan
Nah, bagaimana cara merawat luka pasca khitan pada balita, anda bisa melakukan hal berikut ini:
Jaga kebersihan
Menjaga kebersihan penis anak anda dengan cara mencuci di area sekitar penis nya dengan lembut menggunakan air bersih setiap habis mandi, sementara bila ketika masih bayi anak sunat, kamu bisa gunakan kain kasa yang telah direndam dengan air hangat serta bersihkan ketika ingin mengganti popoknya.
Oleskan salep
Setelah anak disunat, biasanya dokter akan memberikan salep khusus untuk membantu proses penyembuhan luka pasca sunat. Dan anda bisa mengoleskan salep ini ke bagian luka yang disunat, tujuannya adalah untuk menghindari kerak luka menempel pada popok atau celana si kecil.
Pakaikan anak anda celana yang longgar
Cara selanjutnya adalah, anda bisa memakaikan anak anda celana atau popok yang longgar. Tujuannya adalah agar alat kelamin si anak tidak tertekan atau bersinggungan dengan pakaian, selain itu dokter juga mengatakan dalam beberapa waktu sebainya alat kelamin yang telah disunat baiknya dibiarkan saja terbuka, hal ini bertujuan agar penis mendapatkan angin dan dengan begitu penis akan cepat kering.
Alihkan perhatian anak dari rasa sakit sunat atau khitan
Berikan anak kegiatan/permainan yang tidak banyak melakukan aktivitas yang bisa membahayakan kondisi penis nya, seperti berlari, melompat dan yang lainnya, agar pembuluh darah yang mengalami luka tidak meradang dan tidak menimbulkan nyeri.
Obati menggunakan obat tetes
Obat tetes yang diberikan oleh dokter berguna sebagai mempercepat pengeringan luka di bagian yang sudah di khitan. Berikan 3 kali dan rutin setelah anak selesai kencing.
Berikan obat sesuai dosis
Setelah disunat, kamu akan diberikan obat pereda rasa nyeri oleh dokter. Ibu harus memastikan Anak ibu meminum obat tersebut sesuai dengan resep dan dosis yang ditetapkan dokter.
Dampingi anak saat kencing dan buang air besar
Buang air kecil atau buang air besar merupakan hal yang ditakuti si anak setelah lakukan sunat karena itu akan menimbulkan rasa nyeri dan sakit di bagian yang di khitan. Nah, sebagai orang tua ibu harus melakukan hal berikut agar anak tidak takut untuk melakukan pipis dan BAB:
- Yakinkan anak untuk melakukannya dan katakan tidak ada yang perlu ditakuti karena ibu ada bersamanya.
- Jangan membasahi bekas luka dengan sengaja menyiramkan air.
- Gunakan tissue untuk membersihkan air kencing yang menempel.
- Bantu anak ketika setelah BAB agar tidak mengenai luka bekas sunatannya.
- Hindari makanan yang memicu alergi pasca sunat
Jenis makanan yang dapat menimbulkan alergi sebaiknya dihindari selama proses penyembuhan luka pasca sunat, terutama bagi pengidap alergi, karena alergi dapat menimbulkan gatal dan luka, jika sampai hal itu terjadi maka proses penyembuhan akan semakin lama.
Bersihkan tubuh
Jika luka bekas sunatan belum sembuh, sebaiknya gunakan kain waslap untuk membersihkan bagian seluruh tubuh si anak serta luka hasil sunatannya.
Hati-hati jika ingin menarik perban luka
Kebanyakan bekas sunat diberikan perban agar lukanya tidak terinfeksi kuman. Jika kamu menarik paksa perban yang menyelimuti luka sunatan, maka hal ini akan menimbulkan luka yang baru.