
MOM SHARING – Pada umumnya, tali pusar pada bayi pasti kering serta akan copot dengan sendiri dari badan si bayi. Tali pusar biasanya pasti terlepas sesudah 7 hari lamanya setelah bayi dilahirkan, namun tidak jarang juga yang lepas dengan lama 10-14 hari bayi di lahirkan.
Karena dalam waktu lama maupun yang normalnya dalam merawat tali pusar bayi yang tidak benar serta tidak bersih maka pasti berdampak pada infeksi yang di sebabkan oleh bakteri berasal dari tempat sekitar serta akan beralih pada tali pusar bayi. Dengan keadaan tali pusar bayi yang tidak di keringkan dan di abaikan begitu saja dalam keadaan basah maupun lembap yang disebabkan karena air urin, maupun air liur yang bisa berdampak terjadinya infeksi pada tali pusar bayi. Hal ini di sebabkan karena, daerah sekitar bayi yang tidak kering menjadi tempat yang di senangi oleh bakteri serta tempat perkembangbiakannya. Selain itu, memijat perut bayi dengan minyak dapat membuat pertahanan kulitnya menurun serta menyebabkan terjangkitnya infeksi akan meningkat pada tali pusar si bayi.
Penyebab
Akan tetapi tidak hanya perawatan kebersihan bayi saja yang menjadi penyebab tali pusar pada bayi terinfeksi, tetapi juga ada beberapa penyebab di luar kebersihan yang bisa menimbulkan efek infeksi di tali pusar bayi, yaitu:
Persalinan spontan serta yang tanpa adanya perkiraan
Air ketuban yang pecah duluan
Bayi yang lahir dengan keadaan berat badannya yang kurang
Terjadinya korioamnionitis pada ibu (infeksi pada cairan ketuban) saat kondisi sebelum melahirkan.
Tanda dan gejala tali pusat bayi terinfeksi
Tali pusar yang terinfeksi akan warnanya akan menjadi kemerahan, bengkak, terasa panas, serta akan menyebabkan terjadinya bernanah dan menghasilkan bau yang busuk pada pusar bayi .Infeksi juga biasanya menyebabkan rasa nyeri.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat meluas hingga ke area kulit sekitar tali pusat. Maka hal ini akan menyebabkan kulit pada bayi seperti mengeras, memerah, serta mengakibatkan seperti pembengkakan pada perut bayi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengobati apabila tali pusar pada bayi terinfeksi
Oleh karena itu rajin-rajinlah dalam menjaga kebersihan pada tali pusar bayi yang mengalami infeksi dengan menggunakan larutan antiseptik yang dijual bebas, misalnya chlorhexidine atau povidone iodine 2,5% (betadine). Celupkan lah kain kasa steril ke dalam larutan lalu usapkanlah kepada tali pusar bayi, setelah itu lakukanlah sebanyak hitungan delapan kali dalam sehari sampai tidak ada lagi nanah pada tali pusar. Lalu oleskan lah pada tali pusar salep antibiotik sebanyak 3-4 kali sehari.
Apabila tali pusar bayi bunda sudah sembuh, maka tetaplah untuk merawat tali pusar bayi dengan baik serta usahakan lah untuk tali pusar dalam keadaan yang kering.
Dan selalu lakukan pengontrolan ke dokter bayi yang bunda percayai.
Tips untuk perawatan tali pusar pada bayi agar tidak terjadi infeksi
Untuk pencegahan agar terhindar dari infeksi yaitu dengan merawat dengan tepat:
- Pastikan dalam menjaga untuk tali pusar bayi dengan kondisi yang kering. Jangan biarkan tali pusat basah atau lembap, hal itu bisa menyebabkan terjadinya perkembangan bakteri yang bisa mengakibatkan terjadinya infeksi.
- Tali pusar yang tidak usah untuk dibersihkan menggunakan sabun maupun cairan lain serta biarkan lah tetap terbuka tanpa ditutup oleh kain kasa pada pusar bayi.
- Pada saat menggunakan popok, pastikanlah untuk tidak menutupi tali pusar dengan popok, agar tali pusat tidak tercemar urin atau feses bayi yang menempel pada popok.
- Dan pas saat memandikan bayi, usahakan lah agar tali pusarnya tidak terkena air.
- Jangan pakai minyak maupun bedak pada tali pusar nya karena hal tersebut dapat membuatnya menjadi lembap yang bisa meningkatkan risiko infeksi.(elfiza)