
Mom Sharing – Speech delay atau terlambat bicara adalah suatu kondisi dimana kemampuan berbicara seorang anak tidak berkembang pada tingkatan yang diinginkan sesuai umurnya.
Anak yang mengalami gangguan waktu bicara atau memiliki keterlambatan bicara terkadang mengalami gangguan pada mulutnya, dia gagap, sehingga sangat sulit untuk mengucapkan kalimat dengan benar dan jelas. Selain itu anak yang mengalami Speech Delay akan sulit untuk mengekspresikan diri dan bersosialisasi dengan orang lain, kesulitan itu disebabkan karena dia sulit memahami maksud orang lain begitu juga dengan sebaliknya.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), pada usia tiga tahun pertama kehidupan seseorang, otaknya akan berkembang menjadi dewasa, dan periode ini merupakan periode paling krusial bagi anak untuk mendapatkan keterampilan berbicara dan berbahasa.
Keterlambatan pandai berbicara pada anak disebabkan karena adanya gangguan yang terjadi pada mulut anak, seperti masalah yang terjadi pada langit-langit atau lidah. Selain itu hal yang dapat menyebabkan Speech Delay adalah terjadinya gangguan pada telinga atau pendengaran sehingga menyebabkan tuli, selain itu terlambat bicara juga disebabkan oleh gangguan pada otak, dan autis.
Menurut Julia Maria Van Tiel, hampir dari setengah jumlah anak usia Sekolah Dasar yang dikirim ke bagian psikiater anak di Belanda karena masalah perilaku ternyata mengalami masalah Speech Delay atau telat bicara, dan hal ini tidak menjadi perhatian di sana. Padahal anak yang mengalami keterlambatan bicara memiliki kemampuan, potensi dan keunggulan yang bagus, namun untuk menunjukkan hal tersebut mereka memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar.
Karena itu tugas orang tua dan guru agar anak terlambat bicara dapat percaya diri dan tidak menarik diri dari lingkungan adalah menstimulasi anak dengan baik.
Anak yang speech delay memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
- Anak yang telat pandai bicara memiliki kemampuan yang lebih pada motorik, kemampuan pada saat bermain atau playing, kemampuan dalam berpikir dan memecahkan masalah, kemampuan bersosialisasi yang baik, serta mempunyai kemampuan pengertian akan bahasa. Namun ketika anak mengalami masalah terlambat bicara, mereka akan memiliki kosakata yang kurang atau lebih sedikit dibandingkan teman sebayanya yang lain.
- Menurut Maria, Speech Delay ini selain terjadi pada orang yang memiliki gangguan pada otak atau pendengaran, juga bisa terjadi pada anak yang berbakat atau Gifted, jika hal ini terjadi pada anak gifted, maka akan menunjukkan beberapa ciri, mereka akan mengalami keterlambatan bicara setidaknya satu tahun.
ketika anak yang lain telah pandai berbicara ketika berusia dua tahun, maka anak ini akan pandai berbicara pada saat berumur tiga, empat, bahkan lima tahun. Jika seandainya pada umur 1 tahun setengah tahun anak Anda masih belum dapat bicara atau belum bisa mengeluarkan kata-kata, maka sebaiknya bawa anak Anda untuk konsultasi ke dokter THT agar mendapatkan penanganan lebih lanjut jika terjadi hal yang tidak baik. - Anak yang berbakat dan berprestasi yang memiliki masalah keterlambatan dalam pandai berbicara memiliki kapasitas kecerdasan IQ yang normal bahkan tinggi, namun IQ verbalnya rendah.
- Menurut Maria seorang mahasiswi tamatan Universitas Indonesia (UI) dia mengatakan bahwa, anak terlambat bicara memiliki IQ performa bagus, kemampuan visual spasialnya bagus. Tiga dimensionalnya berarti baik atau bagus sedangkan dua dimensionalnya berarti buruk atau lemah. Jadi pada anak gifted speech delay kemampuan berpikir simultan nya bagus atau tiga dimensional dan kemampuan auditory learner atau belajar bicaranya lemah atau dua dimensional. Ujar Maria.
- Anak yang Speech Delay akan banyak mengalami permasalahan. Seperti, masalah jumlah kosakata. Selain itu, anak yang mengalami Speech Delay akan mengalami masalah pada pemahaman kata dan bahasa atau yang lebih dikenal dengan kemampuan Semantik, masalah pada penggunaan grammar (kemampuan sintaksis) dan sulit membedakan kata-kata atau kemampuan Morfologis, selain itu mereka juga kesulitan dalam penggunaan kata-kata (kemampuan Pragmatik).
- Anak Speech Delay bagus atau tiga dimensional dalam hal visual learner, namun lemah atau dua dimensional pada kemampuan auditory. Anak yang telat bicara perkembangan otak kanannya lebih dominan dibandingkan dengan otak kirinya, sehingga mereka mengalami kelemahan untuk berkomunikasi.
Anak yang mengalami Speech Delay akan menimbulkan gejala seperti gangguan bahasa, mereka biasanya menggunakan bahasa planet yang sulit dimengerti oleh orang awam sehingga hal tersebut mengakibatkan mereka sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain sehingga pada akhirnya mungkin karena merasa malu juga mereka akan mencoba menutup diri atau Introvert. Selain gejala tersebut anak Speech Delay juga memiliki gangguan pada komunikasi, tidak jarang ketika mereka melakukan percakapan, antara pertanyaan dan jawaban tidak menyambung sama sekali.
- Anak Speech Delay seringkali dianggap autis, sebenarnya keduanya memiliki kesamaan yaitu sama-sama memiliki kelainan dibandingkan dengan anak normal, namun biasanya anak autis memiliki atau memahami beberapa kosakata seperti anak Speech Delay, namun bedanya anak autis akan mengulang ulang kosakata yang dia punya sedangkan anak telat bicara tidak. Anak autis cenderung menggunakan kata yang sama berulang-ulang dalam berkomunikasi, sedangkan anak terlambat bicara bisa berkomunikasi dengan baik walaupun bahasa yang ia gunakan masih sulit dimengerti bagi sebagian orang yang mungkin belum biasa berkomunikasi dengannya.(Nailil)