
Efek Sunat Pada Bayi – Sunat maupun yang di sebut dengan khitan bagi si kecil yang semakin banyak dilakukan dan dipilih oleh orang tua untuk buah hati mereka sering di lakukan setelah bayi mereka di lahirkan dan apabila usianya sudah merasa cukup maka akan di lakukan penyunatan untuk bayi tersebut.
Di sini akan di contoh seseorang yang melakukan penyunatan atau khitan kepada anaknya contohnya seperti, seorang artis yang ternama yang bernama Zaskia Adya Mekah. Yang dilakukan pada bulan Maret tahun yang lalu, dia beserta suaminya yang bernama Hanung Bramantyo, yang memutuskan bahwa untuk putranya yang keempat mereka akan segera disunat, walaupun anak mereka belum beru berusia satu minggu.
Menurut dari sebagian orang tua, sunat maupun khitan adalah sebuah ritual atau kepercayaan dalam keagamaan yang akan di laksanakan bagi anak lelaki ataupun anak perempuan. Pada bidang kedokteran prosedur tersebut adalah hal yang sangat umum, meskipun tidak wajib. Faktor agama, budaya, dan sosial memainkan peran yang sangat bermanfaat dalam keputusan untuk menyunatkan putra dan putri mereka. Selain itu, banyak yang sangat yakin maupun memiliki keyakinan mengenai sunat perlu dilakukan sebagai mana alasan kesehatan dan kebersihan. Di Indonesia, mayoritas orang yang memeluk Islam umumnya pasti akan menyunat putra laki-laki pada usia dini maupun putrinya juga akan di sunat.
Namun, tidak jarang juga orang tua yang akan memutuskan untuk melakukan prosedur tersebut pada saat ketika anak mereka masih sangat dini. Sunat pada bayi bukan tidak mungkin untuk di lakukan, hanya saja rekomendasi dokter juga diperlukan. Karena banyak beberapa ahli berpendapat, bahwa bayi yang baru lahir, diizinkan untuk disunat.
Namun, umur yang sangat umum ataupun biasa dalam melakukan khitan yaitu saat usianya mulai dari 10 hari maupun sesudah iya di lahirkan oleh ibunya. Untuk bayi yang terlahir dengan keadaan yang prematur ataupun tidak normal, maupun bayi yang sudah semenjak lahir dengan keadaan mempunyai penyakit dari lahir, maupun yang mempunyai kesalahan dengan pembekuan darah, seharusnya tidak akan dianjurkan dalam melaksanakan langkah tersebut, berhubungan dengan hal tersebut meningkatkan risiko pendarahan yang sangat serius. Bayi tersebut pasti akan disarankan untuk mengambil pilihan mengenai sunat setelah dalam kondisi kesehatannya yang cukup stabil. Risiko ataupun Efek Samping yang di sebabkan dari Neonatal Sunat yang di lakukan pada” The American Academy of Pediatrics” yang mengungkapkan mengenai manfaat medis tentang khitan bagi anak tersebut akan lebih besar dari pada risiko.
Inilah yang membuat beberapa para ahli yang menganjurkan ataupun menyarankan kepada orang tua mengenai penyunatan pada anak yang baru di lahirkan ke dunia. Anak tersebut yang ingin di sarankan untuk mengambil langkah tersebut yang mempunyai risiko terinfeksi pada saluran kemih, dengan keadaan kesehatan yang sering di lakukan kepada anak-anak yang dalam keadaan di lahirkan dengan kondisi prematur. Sunat yang di pilih menggunakan metode neonatal yang juga dapat membantu untuk perawatan agar tidak terjadinya kanker pada penis anak, walaupun keadaannya yang sungguh-sungguh renggang. Kecuali dalam suatu hal tersebut, khitan pun telah terbukti di lakukan dalam mengurangi risiko tentang penyebaran penyakit HIV.
Efek samping yang da rasakan dari penyunatan kepada anak yang baru di lahirkan yang memiliki lebih banyak luka serta rasa sakit setelah melakukan prosedur tersebut. Dalam hal tersebut orang tua dari anaknya harus memperhatikannya mengenai anak mereka agar lukanya tidak menjadi infeksi pada anak tersebut. Dikabarkan bahwa anak yang memiliki keadaan yang sehat, maupun dalam pilihan metode penyunatan neonatal, bayi tersebut mungkin dalam mengalami pendarahan dan pembengkakan meskipun kasus seperti tersebut terjadi.(elfiza)