Pahami Perbedaan Gaya Parenting dan Pengaruhnya untuk Anak

2 min read

gaya parenting

Sudah bukan hal baru bahwa setiap orang tua memiliki gaya parenting yang berbeda untuk si kecil. Bisa dibilang, gaya parenting adalah pendekatan yang digunakan oleh orang tua untuk mendidik, mendukung, dan membimbing anak-anak sesuai dengan visi misi dan nilai yang ditanamkan di dalam keluarga.

Setiap orang tua memiliki gaya parenting yang berbeda-beda, yang mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman mereka. Nah, dalam artikel ini, Momsharing akan membahas berbagai tipe gaya parenting orang tua, memahami perbedaan gaya parenting, dan sharing seputar wawasan tentang tips memilih gaya parenting yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga. Keep scrolling, yuk!

Tipe-Tipe Gaya Parenting

Sejauh ini, ada beberapa tipe parenting yang banyak diterapkan oleh para orangtua, antara lain:

1. Gaya Parenting Otoriter (Authoritarian)

Yang pertama, gaya parenting otoriter. Ini cenderung kuat dan berorientasi pada peraturan. Orang tua yang menerapkan gaya ini mengharapkan ketaatan dan kedisiplinan yang ketat dari anak-anak mereka. Juga, kemungkinan besar kurang terbuka terhadap komunikasi dan argumentasi.

2. Gaya Parenting Demokratis (Authoritative)

Kalau gaya parenting demokratis cenderung mengkombinasikan antara kebijakan dan pemahaman. Orang tua dengan gaya ini menetapkan aturan yang jelas, tetapi juga terbuka untuk berdiskusi dan menjelaskan alasan di balik aturan tersebut. Mereka menciptakan lingkungan di mana komunikasi dan kerjasama sangat dihargai.

3. Gaya Parenting Permissif (Permissive)

Di satu sisi, ada gaya parenting permissif, di mana orang tua cenderung lebih longgar dan tidak memberlakukan aturan yang ketat bagi anak-anak mereka. Orang tua dengan gaya ini mungkin cenderung memenuhi keinginan anak-anak mereka dan kurang konsisten dalam menetapkan batasan.

4. Gaya Parenting Negligent (Neglectful)

Terakhir, gaya parenting negligent yang lebih banyak melibatkan ketidakpedulian orang tua terhadap kebutuhan dan perkembangan anak-anak. Dalam praktiknya, mereka bahkan tidak memberikan dukungan emosional atau perhatian yang cukup pada anak.

Perbedaan Gaya Parenting

Dengan banyaknya tipe parenting, tentunya Moms perlu mengetahui mana yang akan dipilih untuk diterapkan pada anak. Nah, perbedaan antara gaya parenting biasanya terletak pada tingkat kontrol dan keterbukaan orang tua.

Gaya parenting otoriter adalah tipe yang paling terkontrol dan kurang terbuka, sementara itu gaya parenting permissif termasuk yang paling terbuka, namun kurang terkontrol. Di satu sisi, gaya parenting demokratis menciptakan keseimbangan antara kontrol dan keterbukaan. Serta, gaya parenting negligent adalah yang paling rendah dalam kontrol dan keterbukaan.

Tips Memilih Gaya Parenting yang Tepat

Memilih gaya parenting yang tepat untuk keluarga adalah keputusan yang penting. Untuk itu, Moms dapat mempertimbangkan hal-hal berikut saat memilih gaya parenting:

  • Pertimbangkan nilai-nilai keluarga. Hal pertama, yaitu pikirkan tentang nilai-nilai yang paling penting bagi keluarga. Apakah ketaatan, kemandirian, atau keterbukaan adalah hal yang Moms prioritaskan?
  • Perhatikan kepribadian anak. Setiap anak memiliki kebutuhan dan kepribadian yang berbeda. So, pertimbangkan apakah gaya parenting yang Moms pilih sesuai dengan karakteristik anak.
  • Komunikasi dan keterbukaan. Pertimbangkan juga sejauh mana Moms ingin membuka jalur komunikasi dengan anak-anak. Dalam hal ini, Moms mungkin dapat memilih gaya parenting demokratis yang cenderung menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka.
  • Aturan dan batasan. Tidak lupa, pikirkan tentang sejauh mana ingin menetapkan aturan dan batasan dalam keluarga. Nah, gaya parenting otoriter mungkin lebih ketat dalam hal ini.
  • Fleksibilitas. Terakhir, pertimbangkan sejauh mana ingin memiliki fleksibilitas dalam pengaturan aturan. Moms mungkin dapat menerapkan gaya parenting permissif yang cenderung lebih fleksibel, sementara gaya otoriter lebih ketat.

Pengaruh Gaya Parenting

Nantinya, gaya parenting yang Moms pilih dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat gaya parenting tertentu:

  1. Kepercayaan diri. Gaya parenting yang demokratis dan mendukung seringkali meningkatkan kepercayaan diri anak-anak. Mereka merasa didengar dan dihargai.
  2. Kemandirian. Gaya parenting yang mendukung kemandirian, seperti demokratis, dapat membantu anak-anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab.
  3. Kemampuan sosial. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan komunikasi yang terbuka (gaya demokratis) cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik.
  4. Stres dan kecemasan. Menerapkan gaya parenting otoriter dan permissif dapat meningkatkan stres dan kecemasan pada anak, entah karena tekanan berlebihan atau kurangnya batasan.
  5. Hubungan orang tua dan anak. Juga, gaya parenting dapat memengaruhi kualitas hubungan orang tua-anak. Untuk gaya parenting demokratis seringkali menciptakan hubungan yang lebih positif dan sehat.

Kesimpulan

Setiap keluarga adalah unik dan tidak ada satu gaya parenting yang sempurna untuk semua anak. Penting untuk memahami bahwa Moms dapat mengkombinasikan berbagai elemen dari berbagai gaya parenting sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga Moms.

Yang terpenting dalam memilih gaya parenting adalah memastikan bahwa gaya parenting yang dipilih menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak-anak. Tak lupa, berkomunikasi dan keterbukaan merupakan kunci dan penting untuk selalu bersedia beradaptasi sesuai dengan kebutuhan anak-anak saat mereka tumbuh dan berkembang.

Artikel ini disusun oleh Momsharing untuk memberikan panduan dan informasi bermanfaat kepada para orangtua. Kami berharap artikel ini bermanfaat bagi Moms dan keluarga Moms dalam memilih gaya parenting untuk anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *