Imunisasi adalah salah satu tindakan kesehatan paling penting yang dapat Moms berikan kepada anak. Menurut berbagai sumber, imunisasi anak menjadi langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Nah, dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai imunisasi anak, termasuk jadwal imunisasi, manfaatnya, serta efek samping dan keamanannya. Keep scrolling, yuk!
Mengapa Imunisasi Penting?
Tahukah Moms, imunisasi merupakan suatu proses yang menghadirkan bagian-bagian patogen –seperti bakteri atau virus– yang dilemahkan ke dalam tubuh, yang kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan respons imun. Adapun manfaat imunisasi pada anak, sebagai berikut:
- Mencegah penyakit menular bagi si kecil. Imunisasi adalah langkah utama dalam mencegah penularan penyakit yang dapat menyebar melalui populasi anak-anak. Ini termasuk penyakit seperti campak, polio, dan rubella.
- Mengurangi risiko komplikasi serius. Beberapa penyakit menular bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian. Imunisasi membantu melindungi anak dari risiko tersebut.
- Menciptakan kekebalan kelompok. Konsep kekebalan kelompok (herd immunity), yaitu ketika sebagian besar populasi telah divaksinasi, penyakit tersebut menjadi lebih sulit menyebar. Dalam hal ini, imunisasi bermanfaat melindungi anak-anak yang mungkin tidak dapat menerima vaksinasi karena alasan medis tertentu.
- Mengendalikan penyakit endemik. Imunisasi telah membantu mengendalikan atau bahkan menghilangkan penyakit-penyakit yang pada waktu dulu sering menjangkiti anak-anak.
Jadwal Lengkap Imunisasi Anak
Jadwal imunisasi anak bervariasi berdasarkan usia dan lokasi geografis. Program imunisasi biasanya disusun oleh badan kesehatan nasional dan mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berikut adalah jadwal imunisasi umum yang sering diterapkan:
1. Hepatitis B
- Usia: Biasanya diberikan dalam 24 jam setelah lahir.
- Dosis berikutnya: 1-2 bulan dan 6-18 bulan setelah dosis pertama.
2. BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
- Usia: Biasanya diberikan dalam minggu pertama kehidupan.
- Dosis berikutnya: Tidak ada dosis berikutnya.
3. DPT (Difteri, Pertussis, Tetanus)
- Usia: Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian setahun dan dua tahun.
- Dosis berikutnya: Setiap 10 tahun setelah dosis terakhir.
4. Polio (Oral Polio Vaccine – OPV)
- Usia: Diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian setahun dan dua tahun.
- Dosis berikutnya: Setiap 10 tahun setelah dosis terakhir.
5. MMR (Campak, Gondongan, Rubella)
- Usia: Biasanya diberikan pada usia 1 tahun.
- Dosis berikutnya: Sekali lagi sekitar usia 4-6 tahun.
6. Haemophilus Influenzae Type B (Hib)
- Usia: Biasanya diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian satu tahun.
- Dosis berikutnya: Tergantung pada produk vaksin.
7. Hepatitis A
- Usia: Biasanya diberikan pada usia 1 tahun, kemudian dosis kedua 6-18 bulan setelah dosis pertama.
8. Meningokokus
- Usia: Diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan setahun.
- Dosis berikutnya: Bergantung pada jenis vaksin.
Sebagai informasi, jadwal imunisasi di atas adalah panduan umum dan dapat bervariasi tergantung pada wilayah geografis dan kebijakan negara. Untuk informasi yang lebih lengkap dan update terkait jadwal imunisasi anak yang paling sesuai, konsultasikan dengan dokter anak, ya, Moms.
Efek Samping dan Keamanan Imunisasi Anak
Imunisasi umumnya dianggap aman dan merupakan salah satu metode pencegahan penyakit yang paling berhasil dalam sejarah kedokteran. Namun, seperti semua prosedur medis, vaksinasi bisa menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping umum imunisasi meliputi:
- Rasa sakit atau bengkak di area suntikan. Ini adalah efek samping umum setelah vaksinasi dan biasanya berlangsung beberapa hari.
- Demam ringan. Beberapa anak mungkin mengalami demam ringan usai imunisasi, yang bisa diatasi dengan obat penurun demam.
- Reaksi alergi ringan. Reaksi alergi yang dimaksud seperti kemerahan atau ruam kulit yang jarang terjadi.
- Nyeri di otot atau sendi. Ini biasanya terjadi setelah vaksinasi tetanus atau DPT.
Efek samping di atas biasanya ringan dan bersifat sementara waktu. Sebagian besar anak tidak mengalami masalah serius setelah divaksinasi. Ketika berbicara tentang efek samping, penting untuk diingat bahwa risiko efek samping jauh lebih rendah daripada risiko yang ditimbulkan oleh penyakit yang dihindari melalui vaksinasi. Imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi anak Moms dan komunitas dari penyakit yang dapat berbahaya.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, imunisasi adalah investasi dalam kesehatan dan masa depan anak. Maka dari itu, pastikan Moms mengikuti jadwal imunisasi anak yang ditentukan oleh badan kesehatan setempat dan berbicara dengan dokter anak jika Moms memiliki kekhawatiran khusus. Jangan ragu untuk meminta informasi lebih lanjut tentang manfaat, keamanan, dan efek samping imunisasi. Dengan tindakan pencegahan ini, Moms membantu melindungi anak dari penyakit berbahaya dan memberikan mereka dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Artikel ini disusun oleh Momsharing untuk memberikan panduan dan informasi bermanfaat kepada para orangtua. Kami berharap artikel ini bermanfaat bagi Moms dan keluarga Moms dalam menerapkan panduan imunisasi bagi anak dengan tepat.